Deindustrialisasi terjadi, Indonesia akan bergantung pada sektor jasa

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pertumbuhan sektor industri sepanjang 2019 hanya 3,8%.

Ilustrasi industri. Foto Antara.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan Indonesia akan bergantung pada sektor jasa dalam sepuluh tahun ke depan jika pemerintah tidak mengambil langkah radikal untuk memperbaiki industri manufaktur.

Peneliti Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan dalam beberapa tahun ke belakang pertumbuhan sektor industri terus mengalami tekanan. Bahkan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan sektor industri sepanjang 2019 hanya 3,80%, lebih rendah dari tahun 2018 yang tumbuh 4,27%.

Pertumbuhan positif malah dialami oleh sektor jasa yaitu jasa lainnya dan jasa perusahaan dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 10,55% dan 10,25%, yang di tahun sebelumnya hanya 8,97% dan 8,64%. 

"Sektor jasa itu tumbuh lebih tinggi. Ini menjadi pertanyaan mau ke mana arah pembangunan ekonomi Indonesia ke depan? Mungkin kalau tidak ada intervensi yang radikal kita bisa lihat sepuluh tahun ke depan kita akan ditopang sektor jasa," katanya di Jakarta, Kamis (6/2).

Dia pun menerangkan, dengan penurunan tersebut Indonesia semakin dalam memasuki proses deindustrialisasi. Hal ini juga akan membuat struktur Produk Domestik Bruto (PDB) terus tergerus dan pertumbuhan ekonomi melemah.