3 faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah selama 2021

Faktor pertama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah adalah kebijakan gas dan rem.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal. Foto coreindonesia.org

Core Indonesia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi daerah selama pandemi relatif berbeda antara satu dengan lainnya. Setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.

Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, faktor pertama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah adalah kebijakan gas dan rem akibat peningkatan kasus Covid-19.

"Dari faktor ini, daerah terpengaruh adalah yang bergantung dari pariwisata, seperti Bali yang pertumbuhannya lambat, rendah, dan pulihnya paling lambat," kata dia saat diskusi online, Rabu (29/12).

Bali dianggap memiliki ketergantungan terhadap sektor pariwisata. Sehingga, ketika sektor pariwisata terpuruk, dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi sangat terasa. Relatif berbeda dengan DIY Yogyakarta, yang awalnya juga tergantung pada sektor pariwisata. Tetapi, sektor lainnya seperti pengolahan, infokom, konstruksi dan pendidikan bisa menopang ekonomi Yogyakarta ketika sektor pariwisata terganggu.

Faktor kedua yang memengaruhi ekonomi daerah adalah harga komoditas dunia yang tinggi. Seperti diketahui sejumlah daerah seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Papua cukup kaya dengan bahan tambang. Naiknya harga komiditas seperti batu bara berdampak positif bagi perekonomian bagi daerah tersebut.