Astra: Ada mismatch antara produksi dan ekspor mobil Indonesia

Indonesia salah membaca permintaan ekspor kendaraan di dunia.

PT Astra International Tbk. (ASII) melihat terdapat ketidakcocokan (mismatch) antara ekspor mobil Indonesia dengan permintaan mobil dunia. / Antara Foto

PT Astra International Tbk. (ASII) melihat terdapat ketidakcocokan (mismatch) antara ekspor mobil Indonesia dengan permintaan mobil dunia. Direktur Astra International Gidion Hasan mengatakan hingga saat ini basis ekspor mobil Indonesia sebagian besar adalah jenis Multi-Purpose Vehicle (MPV) yang berbadan besar dan memuat banyak orang. Sementara, permintaan pasar dunia adalah jenis sedan.

"Orang Indonesia lebih senang dengan mobil MPV, sehingga produksi mobil kita sebagian besar MPV. Sayangnya dunia menginginkan sedan, sehingga ada mismatch dengan pasar," ujar Gidion di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (4/9).

Gidion pun mengatakan pangsa pasar mobil sedan di Indonesia saat ini hanya sekitar 1%. Sehingga, akan sangat sulit bagi Indonesia untuk mengekspor mobil lebih banyak.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) semester I-2019, pangsa pasar penjualan mobil sedan wholesales di Indonesia lebih rendah dari data Astra, yakni hanya sebesar 0,5%. Pada periode yang sama, produksi sedan hanya sebesar 2,2% dari total produksi mobil Indonesia sebesar 591.731 unit.

Gaikindo juga mencatat, ekspor kendaraan mobil secara utuh (completely build up/CBU) sepanjang Januari-April 2019 sebanyak 90.236 unit. Capaian ini meningkat 16,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebanyak 77.637 unit.