Adu kuat gula-gula investasi pulau Jawa

Provinsi Jawa Barat ranking satu realisasi investasi sementara Jawa Tengah tidak masuk lima besar.

Ilustrasi Alinea.id/Catharina.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang semester I-2023 mencapai 5,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Salah satu penyumbang pertumbuhan yang positif tak lain adalah investasi atau penanaman modal, baik dari dalam negeri maupun asing. Secara nasional, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada enam bulan pertama 2023 mencapai lebih dari Rp600 triliun. 

Di mana pada semester I-2023 mencapai Rp678,7 triliun atau naik 16,1% secara year on year. “Saya kok jadinya optimistis realisasi investasi ini (tahun 2023) bisa mencapai Rp1.400 triliun, insyaallah ya mohon doa,” kata Ketua BKPM Bahlil Lahadalia saat jumpa pers 21 Juli 2023 lalu.

Realisasi investasi yang menyerap tenaga kerja hingga 849.181 orang ini berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp363,3 triliun (53,5%) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp315,4 triliun (46,5%).

Dengan investasi di luar Jawa mencapai Rp354,9 triliun (52,3%) dan pulau Jawa Rp323,8 triliun (47,7%). Tercatat, lima besar realisasi investasi tertinggi adalah Jawa Barat sebesar Rp103,7 triliun, DKI Jakarta Rp79,5 triliun, Jawa Timur Rp61,2 triliun, Sulawesi Tengah Rp56,4 triliun, dan Banten Rp50,6 triliun.  

"Masih tetap Jawa Tengah belum termasuk lima besar sepanjang Januari-Juni 2023. Tapi kita akan dorong terus dalam rangka pemerataan. Sulawesi Tengah ini karena hilirisasi nikel. Lalu Jabar, Kang Emil (Ridwan Kamil-red) paten juga ini ya, berarti cara dia menarik investor bagus ini, dan memang penduduk paling banyak juga di Jawa Barat," bebernya.