Akuisisi saham Freeport dari dana utang Rp74,8 triliun

PT Inalum (Persero) mengakuisisi 51,3% saham PT Freeport Indonesia dari komitmen dana pinjaman senilai US$5,2 miliar setara Rp74,8 triliun.

Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri), Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kanan) menyaksikan penandatanganan nota pendahuluan perjanjian oleh Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium Budi Gunadi (ketiga kanan) dan Presiden Direktur Freeport McMoran, Richard Adkerson (kedua kiri) terkait pokok-pokok kesepakatan divestasi saham PT Freeport Indonesia di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (12/7). / Antara Fot

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) mengakuisisi 51,3% saham PT Freeport Indonesia dari komitmen dana pinjaman senilai US$5,2 miliar setara Rp74,8 triliun.

Pemerintah melalui holding Badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan Inalum resmi menggenggam 51,38% saham Freeport Indonesia dari Rio Tinto Group dan PT Indocopper Investama. Indocopper yang merupakan anak usaha Freeport McMoran Inc. (FCX), menggenggam kepemilikan 9,36% di Freeport Indonesia.

Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno menjelaskan penandatanganan pokok-pokok perjanjian (Head of Agreement/HoA) yang digelar pada Kamis (12/7), disepakati kepemilika Inalum di dalam Freeport Indonesia setelah divestasi menjadi 51,38% dari sebelumnya pemerintah Indonesia mengempit 9,36%.

"Total nilai (akuisisi) US$3,85 miliar. HoA ini tidak terlepas ada beberapa hal yang kita selesaikan. Akan diselesaikan kalau struktur transaksi sudah di-lock," kata Rini usai menandatangani HoA divestasi saham Freeport McMoran dan hak partisipasi Rio Tinto dalam Freeport Indonesia, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/7).

Dia menjelaskan, proses finalisasi transaksi divestasi mengharuskan Inalum untuk bekerja sama dengan Rio Tinto dan Indocopper. Para pihak ini akan merampungkan perjanjian jual beli ini sebelum akhir 2018.