Asa dana segar di tengah kelesuan perusahaan rintisan

Lembaga Pengelola Investasi (LPI) mulai terjun mendanai startup yakni Traveloka yang dinilai bakal menjadi market leader.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) bersama manajer aset asal Amerika Serikat (AS) BlackRock baru saja memberikan suntikan dana kepada PT Traveloka Indonesia. Salah satu unikorn tanah air ini mendapat dana segar sebesar US$300 juta atau sekitar Rp4,57 triliun (kurs Rp15.235 per dolar AS). Selain itu, Allianz Global Investors dan manajer investasi kredit swasta dari Singapura Orion Capital Asia juga bergabung dalam putaran pendanaan ini.

Kabar investasi dari lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia ke Traveloka ini sebenarnya telah menyebar sejak Juni lalu. Meski demikian, langkah ini tetap mengagetkan bagi khalayak ramai. Sebab, investasi LPI ini dilakukan ketika minat pendanaan kepada bisnis startup tengah lesu dan performa industri sedang melempem.

Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan rintisan yang melakukan efisiensi perusahaan dengan pemutusan hubungan kerja, penutupan layanan platform, hingga penutupan perusahaan secara permanen. Sebagai perusahaan rintisan yang bergerak di bidang agen perjalanan online alias Online Travel Agent (OTA), Traveloka sendiri akan menutup dua layanannya, Traveloka Eats dan Send.

Melansir dari informasi yang disampaikan Traveloka kepada merchant, Traveloka Eats akan efektif diberhentikan pada 31 Oktober 2022, pun dengan Traveloka Send. Perlu diketahui, layanan Eats mulai hadir di platform Traveloka pada 2021 lalu, sedangkan Send resmi diluncurkan pada pertengahan September kemarin.