Pasar Asia rebound, perang Rusia dan Ukraina sudah tak berdampak?

Indeks komposit di Jakarta dan pasar Asia rebound pada Jumat (25/2). Hal ini menyusul comeback besar-besaran di Wall Street.

Ilustrasi. Pixabay

Pengamat pasar modal D'ORIGIN Louisa Rahardjo dalam kajiannya mengatakan, indeks komposit di Jakarta dan pasar Asia rebound pada Jumat (25/2). Hal ini menyusul comeback besar-besaran di Wall Street.

Situasi ini tentunya akan menguntungkan beberapa komoditas di Asia, pascaadanya rebound di tengah konflik Ukraina dan Rusia. Namun, ekuitas berjangka AS tetap di bawah tekanan.

“Pasar Asia rebound pada Jumat ini. Menyusul kebangkitan besar-besaran di Wall Street dengan investor menilai dampak jangka panjang dari sanksi keras Barat terhadap Rusia setelahnya," pungkas Louisa, dalam penjelasan risetnya, Jumat (25/2).

Pada sesi pertama tadi, Jakarta Composite Index (IHSG), naik 62.465 poin (0,916%) menjadi 6.880.285. LQ45 naik 0,95% menjadi 982,903. Ada 14,205 miliar saham yang diperdagangkan senilai Rp8,516 triliun, termasuk transaksi Rp372 miliar di pasar negosiasi. 339 saham naik sementara 196 turun dan 132 tidak berubah. Investor asing membeli bersih Rp218,67 miliar di pasar reguler.

Louisa menjelaskan perang Rusia dengan Ukraina ini bukan hanya memberikan dampak panjang, namun juga menyebabkan negara-negara Barat melipatgandakan startegi untuk berupaya menghambat kemampuan Rusia melakukan bisnis. Serta berupaya keras menjaga stabilitas perekonomian, salah satu caranya dengan membekukan aset bank dan memotong perusahaan milik negara. Mengingat dampak dari peperangan dapat mengganggu perekonomian secara global.