Askrindo targetkan pertumbuhan penjaminan KUR sebesar 14% di 2021

Penjaminan KUR didominasi pada sektor perdagangan dengan plafon sekitar Rp54 triliun.

Ilustrasi. askrindo.co.id

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo menargetkan pertumbuhan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2021 sebesar 14% dari 2020. Presentase itu didapat setelah pemerintah menaikkan angka penjaminan KUR pada perusahaan asuransi pelat merah itu menjadi Rp126 triliun.

"Target penjaminan KUR pada 2021 yang saat ini telah disampaikan pemerintah sebesar Rp253 triliun, diproyeksikan dijamin oleh PT Askrindo sebesar Rp126 triliun atau tumbuh sebesar 14% dari 2020," kata Direktur Operasional Ritel Askrindo Anton Fadjar Siregar, dalam RDP bersama Komisi IX DPR RI, yang dilakukan secara virtual, Kamis (28/1).

Penjaminan KUR didominasi pada sektor perdagangan dengan plafon sekitar Rp54 triliun. "Tentunya porsi ini lebih kecil dengan tahun-tahun sebelumnya dan terus menurun sejalan dengan progam pemerintah yang mendorong agar bank penyalur, menyalurkan pada sektor produktif yang berimpact terhadap penyerapan tenaga kerja yang besar," kata dia.

Dari total penjaminan KUR sebesar Rp110,8 triliun yang dijamin Askrindo, sektor pertanian kehutanan mencatat nilai sebesar Rp28,7 triliun atau sebesar 25,9%, sektor jasa sekitar Rp10,3 triliun atau 9,3%, industri kecil sebesar Rp10,1 triliun atau 9,1%.

Kemudian sektor akomodasi sebesar Rp5 triliun atau 4,6%, sektor perikanan dan kelautan sebesar Rp1,8 triliun atau sekitar 1,6% dan sektor konstruksi sebesar Rp158 miliar atau 0,1%.