Bahlil: Saya berani taruhan ekonomi global 2023 tidak akan sebaik 2022

Pertumbuhan ekonomi ini pun kata Bahlil menjadi salah satu yang berkualitas, karena ekonomi berhasil tumbuh merata di berbagai wilayah.

Bahlil Lahadalia. Foto Alinea/Erlinda

Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2022 naik menjadi 5,72% secara tahunan (yoy). Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai pertumbuhan ekonomi ini telah mengarah ke sektor-sektor yang berkualitas, yaitu ekspor dan impor yang menunjang nilai tambah terhadap komoditas dalam negeri.

“Jadi kita tidak hanya berperan terhadap konsumsi, karena rata-rata konsumsi yang tadinya berkontribusi terhadap PDB sebesar 57% hingga 58%, sekarang jadi 51% hingga 52%. Sedangkan ekspor dan impor kontribusinya terus naik di triwulan III-2022, yaitu 26,23% dan 21,65%,”

Untuk sektor impor, Bahlil menyatakan ini berkaitan dengan peralatan mesin yang digunakan untuk membangun industri dan mengolah bahan baku. Maka dapat disimpulkan, pergerakan industri yang terjadi dalam negeri masih dalam kondisi undertrack atau sesuai rencana.

“Konsep hilirisasi, industrialisasi, dan bagaimana penciptaan nilai tambah ini betul-betul kita lakukan dengan baik, “ tambah Bahlil.

Pertumbuhan ekonomi ini pun kata Bahlil menjadi salah satu yang berkualitas, karena ekonomi berhasil tumbuh dengan merata di berbagai wilayah. Bahkan ia mengaku jika pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III-2022 ini jadi yang terbaik di antara negara-negara G20. Ada pun negara yang tergabung dalam G20 antara lain Afrika Selatan (Afsel), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan (Korsel), Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa (UE).