Bahlil tetap optimistis realisasi investasi sesuai target

Meski kondisi global tidak pasti, Bahlil masih optimistis dengan keberhasilan realisasi investasi di 2022 ini dengan target Rp1.200 triliun.

Bahlil Lahadalia. Foto Alinea/Erlinda Puspita Wardani

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sebanyak 28 negara tengah meminta bantuan International Monetary Fund (IMF), 14 telah masuk ke daftar dan 14 sisanya masih dalam proses. Sejumlah negara ini menjadi bukti adanya ketidakpastian kondisi global karena adanya krisis multidimensi.

Terkait negara mana saja yang meminta bantuan IMF tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, IMF belum memberikan rinciannya. Namun Bahlil yakin, dari beberapa negara yang butuh suntikan dana IMF, bukan hanya berasal dari negara berkembang saja.

“Sampai dengan tadi malam kami cek belum ada diumumkan IMF dari negara mana saja. Tetapi indikasinya bukan hanya negara berkembang saja, tetapi mungkin juga negara bukan berkembang bisa kena,” kata Bahlil Lahadalia pada wartawan usai acara Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2022, Rabu (12/10).

Bahlil mengungkapkan penyebab kondisi global menjadi tidak pasti berawal dari deretan masalah global, yang bermula dari perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) di 2017 hingga 2019. Belum usai masalah yang ditimbulkan, dunia kembali ditimpa pandemi Covid-19.

“Saat Covid-19, semua negara kena dan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia hampir di semuanya itu minus. Lalu dilanjut lagi ada perang Rusia-Ukraina, dan ini yang betul-betul kena,” tegas Bahlil.