‘Bakar uang’, strategi berisiko startup demi gaet konsumen

Startup kerap melakukan "bakar uang" dalam strategi bisnisnya. Namun, strategi itu penuh risiko.

Startup melakukan bakar uang demi menggaet konsumen. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Anterin, salah satu perusahaan rintisan alias startup pemain baru yang bergerak di bidang transportasi online, tak menggunakan cara “bakar uang” untuk mengembangkan bisnisnya. Pendiri dan CEO Anterin, Imron Hamzah mengaku, perusahaannya menggunakan strategi yang organik dalam mengambil hati konsumen.

Imron berpendapat, bakar uang takbisa dilakukan secara terus menerus karena startup harus menguji seberapa berkelanjutan dan loyalnya konsumen terhadap bisnisnya.

Imron mengatakan, pihaknya tak mengikuti cara bakar uang, tetapi lebih memberikan pelayanan yang maksimal dan keuntungan, baik bagi mitra driver maupun konsumen.

Menurut Imron, dalam membangun startup-nya, ia mengadaptasi cara lain, tak mengikuti pemain lama, seperti Grab dan Gojek. Hal itu dilakukan agar perusahaannya tetap eksis dan tak terlibat dalam pusaran kedua unicorn itu.

“Yang kami tawarkan ke masyarakat adalah Anterin is a market place. Maksudnya, dalam hak dunia ride hailing, kami tidak menetapkan tarif secara algoritma,” kata Imron saat dihubungi Alinea.id, Rabu (2/10).