Banyak cadangkan dana untuk UMKM, laba bersih BRI tergerus hingga 45,77%

Penurunan laba bersih ini karena perseroan harus mencadangkan dana cukup besar untuk menyelamatkan UMKM.

Seorang perempuan berjalan melewati Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jakarta, 4 Desember 2009. Foto Reuters/Crack Palinggi.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 45,77% pada 2020. BRI tercatat membukukan laba bersih senilai Rp18,66 triliun, turun dari 2019 sebesar Rp34,41 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, penurunan laba bersih ini karena perseroan harus mencadangkan dana cukup besar untuk menyelamatkan UMKM.

"Bahkan ada satu bulan kami tidak membukukan laba sama sekali, karena kami melakukan penyelamatan, restrukturisasi ke UMKM," kata Sunarso dalam konferensi pers paparan kinerja BRI 2020, Jumat (29/1).

Meski mencatatkan penurunan laba bersih, penyaluran kredit BRI secara konsolidasian tumbuh 3,89% dibanding tahun 2019. Sepanjang 2020, BRI menyalurkan kredit hingga Rp938,37 triliun.

Pertumbuhan kredit ini, menurut Sunarso, jauh lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional di 2020, yang diperkirakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berada di kisaran -1% hingga 2%.