Bapanas memproyeksikan surplus beras 2023 sebesar 5,49 juta ton

Surplus itu penjumlahan dari surplus tahun ini ditambah akumulasi surplus pada 2022 sebesar 4,06 juta ton.

NFA salurkan sarana pendingin dan pengering produk ke sentra produksi pangan di 8 provinsi. Foto Dok

Badan Pangan Nasional (Bapanas) memproyeksikan produksi padi tahun 2023 mencapai sebesar 55,4 juta ton gabah kering giling. Jumlah ini setara 32,39 juta ton beras. Setelah dikurangi konsumsi sebesar 30,97 juta ton ada surplus 1,42 juta ton beras.

Menurut Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono, surplus total diperkirakan mencapai 5,49 juta ton beras di akhir 2023. Jumlah itu setelah menambahkan surplus akumulatif tahun lalu sebesar 4,06 juta ton beras.

Maino menjelaskan, angka 4,06 juta ton beras itu merupakan hasil survei Bapanas bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Stok beras di Desember 2022 itu memang lebih kecil dibandingkan hasil Survei Cadangan Beras Nasional tahun 2022. 

"Badan Pangan Nasional telah melaksanakan survei stok beras yang ada di masyarakat bekerja sama dengan BPS. Estimasi kita stok beras yang ada di masyarakat 4,06 juta ton," kata Maino dalam Alinea Forum bertajuk "Efektivitas SPHP Sebagai Stabilisator Pasokan dan Harga Beras, Jumat (3/3).

Hasil survei sebelumnya menunjukkan, posisi per akhir Juni 2022 tercatat stok beras di Indonesia mencapai 9,71 juta ton. Angka surplus itu, kata Maino, menjadi dasar kebijakan pemerintah dalam melaksanakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui operasi pasar umum.