Bahan pokok di Makassar terkendali, harga beras lebih murah dari pulau Jawa

Harga bahan pokok di pasar Pabaeng-baeng Makassar terkendali, cenderung di bawah rata-rata nasional.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. Foto dokumentasi Kementerian Perdagangan.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim harga-harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Makassar saat ini sangat terkendali. Sejumlah harga komoditas berada di bawah rata-rata nasional. Hal ini ia sampaikan saat meninjau Pasar Pabaeng-baeng di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (6/11).

“Harga-harga bapok di pasar Pabaeng-baeng Makassar terkendali, cenderung di bawah rata-rata nasional. Beras Bulog di sini harganya Rp9.000 per kilogram (kg), sedangkan di Pulau Jawa Rp9.450 per kg. Beras Premium di sini Rp10.000 hingga Rp12.000 per kg, jadi harga di sini yang termurah dibandingkan di Pulau Jawa,” kata Zulkifli dalam keterangan resminya, Minggu (6/11).

Berdasarkan pantauan rata-rata harian di Pasar Pabaeng-baeng per Minggu (6/11), komoditas-komoditas yang harganya stabil dibandingkan minggu lalu (28/10) yakni beras medium Rp9.000 per kg, beras premium Rp11.000 per kg, gula pasir Rp14.000 per kg, minyak goreng curah Rp13.000 per kg, MINYAKITA Rp14.000 per liter, minyak goreng kemasan Rp21.000 per liter, daging sapi Rp110.000 per kg, dan cabai rawit merah Rp20.000 per kg.

Sementara untuk harga komoditas yang mengalami penurunan harga dibandingkan minggu lalu (28/10) yaitu tepung terigu dari Rp13.000 ke Rp12.000, daging ayam ras dari Rp27.000 per kg ke Rp25.000 per kg, telur ayam ras dari Rp28.000 per kg ke Rp22.000 per kg, cabai merah keriting dari Rp25.000 per kg ke Rp20.000 per kg, cabai merah besar dari Rp20.000 per kg ke Rp15.000 per kg, bawang merah dari Rp28.000 per kg ke Rp25.000 per kg, dan bawang putih dari Rp25.000 per kg menjadi Rp22.000 per kg.

Lebih lanjut, Zulkifli menyebut selama ini pemerintah telah melakukan sejumlah upaya stabilisasi harga. Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), secara nasional pada Oktober 2022 terjadi deflasi umum sebesar 0,11%. Sementara, kategori pangan bergejolak atau volatile food menunjukkan deflasi 1,62%.