BBJ bidik kenaikan transaksi 20% di tahun politik

BBJ menargetkan baik transaksi multilateral maupun bilateral bisa naik 20%.

Direktur JFX Donny Raymond (kiri), Dirut JFX Stephanus Paulus Lumintang , Dirut KBI Fajar Wibhiyadi dalam Market Review 2018 dan Outlook 2019 di Jakarta, Rabu (9/1). (Alinea/Eka Setiyaningsih)

Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) menargetkan volume transaksi multilateral pada tahun politik ini bisa tumbuh 1.450.000 lot. Angka ini meningkat 20% dari terget 2018 sebanyak 1.200.000 lot.

Serupa, BBJ juga menargetkan volume transaksi bilateral dapat tumbuh 20% atau naik menjadi 5.400.000 lot pada tahun 2019 dari 4.500.000 lot pada tahun 2018.

Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, strategi yang akan dilakukan untuk mencapai pertumbuhan tersebut adalah melakukan revitalisasi dan fokus pada produk yang diminati oleh pelaku usaha.

"Kontrak Emas Syariah misalnya, akan diluncukan dalam waktu dekat ini, menunggu persetujuan dari Bappebti. Demikian juga Kontrak Karet masih menunggu kesepakatan dan kesepahaman dari dua negara lainnya, yaitu Thailand dan Malaysia," ujar Paulus saat paparan Market Review 2018 dan Outlook 2019 di Jakarta, Rabu (9/1).

Adapun strategi lain yaitu mengajak anggota BBJ dan masyarakat pelaku usaha serta para investor untuk melakukan transaksi multilateral.