BEI targetkan 78 pencatatan efek baru pada 2020

Sepanjang tahun 2019 BEI melakukan sebanyak 76 pencatatan.

Dari kiri ke kanan Direktur Utama Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) Sunandar, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi, dan Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo, pada konferensi pers penutupan perdagangan BEI tahun 2019 di gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Alinea.id/Annisa Saumi.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 78 pencatatan baik di saham, obligasi korporasi, Dana Investasi Real Estate berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DIRE-KIK), Efek Beragun Aset (EBA), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), dan Exchange Traded Fund (ETF) pada 2020. 

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan BEI membuat target tahun depan menjadi lebih konservatif. Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut alasan tersebut.

Adapun sepanjang tahun 2019, BEI melakukan sebanyak 76 pencatatan dari 75 pencatatan efek baru yang ditargetkan.

"Tahun depan ada kenaikan tapi cukup konservatif, kami targetkan 78 secara total," ujar Inarno di gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12).

Sementara, pada tahun ini, ada 55 perusahaan yang melantai di BEI. Dengan masuknya 55 peruahaan tercatat tersebut, maka jumlah seluruh perusahaan tercatat saham di BEI menjadi 668 perusahaan.