Rasa aman belum terjamin, kunjungan turis asing terjun 89,12%

Kunjungan turis asing pada Juli hanya naik tipis 0,95% jika dibandingkan dengan Juni 2020.

Ilustrasi wisata di Seminyak, Bali. Foto Pixabay.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing pada Juli 2020 secara tahunan mengalami penurunan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan belum terciptanya rasa aman karena pandemi Covid-19 dan masih banyak negara yang menerapkan pembatasan perjalanan.  

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan kunjungan wisman pada Juli 2020 mencapai 159.760 kunjungan. Secara tahunan, kunjungan wisman ini tercatat terkontraksi 89,12% dari 1,47 juta kunjungan pada Juli tahun lalu.

"Kalau dibandingkan dengan posisi tahun lalu masih mengalami kontraksi yang dalam sekali, yakni 89,12%. Tampaknya untuk pariwisata butuh waktu yang agak lama untuk pulih ke posisi normal," kata Suhariyanto, Selasa (1/9).

Dia melanjutkan, jika dibandingkan dengan Juni 2020, kunjungan wisman tersebut hanya naik tipis 0,95%. Wisman yang datang pada Juli 2020 mayoritas menggunakan angkutan darat sebanyak 105.860 kunjungan. Sementara melalui pintu masuk udara hanya 4.040 kunjungan atau turun 99,59%.

Secara kumulatif dari Januari-Juli 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,25 juta kunjungan. Jumlah ini turun 64,64% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun lalu sebesar 9,18 juta kunjungan.

"Tentu perlu dicermati dan perlu dicarikan langkah keluar, karena penurunan jumlah wisman akan berdampak ke kegiatan pendukung pariwisata seperti tingkat hunian kamar hotel, makanan, akomodasi, dan sebagainya," tuturnya.

Menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Timor Leste sejumlah 85.280 kunjungan atau 53,38%, lalu Malaysia 58.610 kunjungan atau 36,69%, Tiongkok 2.750 kunjungan atau 1,72%, Amerika Serikat 1.400 kunjungan atau 0,88%, dan Papua Nugini 1.300 kunjungan atau 0,81%.