BI beri sinyal kembali naikkan suku bunga acuan

Bank Indonesia memberi sinyal bakal kembali mengerek suku bunga acuannya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kedua kiri), para Deputi Gubernur Sugeng (kiri), Erwin Rijanto (kedua kanan) dan Rosmaya Hadi bersiap menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor pusat BI, Jakarta, Rabu (15/8)/ Antara Foto

Bank Indonesia memberi sinyal bakal kembali mengerek suku bunga acuannya. Pasalnya, suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Fed rate diproyeksi masih akan naik hingga 2019 ke 3,25%. 

Tren pengetatan dari The Fed akan berlangsung hingga 2019. Tahun ini, Fed rate diprediksi akan naik dua kali, yakni pada September dan Desember, sedangkan pada 2019 sebanyak 2-3 kali.  "Sehingga di dalam proyeksi BI, suku bunga AS 2019 akan naik sampai 3,25%. Jadi masih ada 1,25% lagi suku bunga AS meningkat" ujarnya. 

Kenaikan ini pun harus kembali direspons oleh kebijakan Bank Sentral di negara-negara emerging market, tak terkecuali Indonesia. BI sendiri telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 125 basis points (bps) atau 1,25% sepanjang 2018.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan tekanan dari kenaikan Fed rate  di 2019 akan jauh lebih terkontrol karena tak sebesar seperti yang terjadi pada 2015-2018 yang naik yang naik 1,75%. 

"Maka derajat kenaikannya lebih rendah dan diharapkan periodenya bisa controlable. Mudah-mudahan Fed rate bahkan bisa hanya 2,75% sesuai asumsi yang ada di pasar. Kami berharap situasi keuangan 2019 lebih controlable dibandingkan 2018 ini," tuturnya.