BI: Demo bikin pasar keuangan panik

Demo mahasiswa ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membuat rupiah anjlok sejak kemarin (24/9) hingga hari ini (25/9).

Ilustrasi / Pixabay

Bank Indonesia (BI) mengatakan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global ditambah banyaknya demonstrasi di tanah air dalam beberapa hari terakhir menambah kegelisahan di pasar finansial domestik. Termasuk membuat nilai tukar rupiah anjlok ke Rp14.315 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Faktor gabungan pada global, dan kita tahu juga ada sorotan domestik tentang demonstrasi yang kita lihat dua hari terakhir ini masih terus berlangsung. Itu tentunya menimbulkan jittery (kegelisahan)," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (25/9).

Pada Rabu ini, di pasar spot, kurs rupiah bergerak di Rp14.200-Rp14.155 per dolar AS, dan ditutup di Rp14.151 per dolar AS atau melemah 38 poin (0,27%) dibandingkan penutupan Selasa (24/9).

Di sisi lain, Destry mengatakan pelemahan rupiah juga disebabkan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Seperti diketahui, eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China tak kunjung mereda dan juga merebaknya wacana-wacana pemakzulan Presiden AS Donald Trump.

Hal tersebut semakin membuat suram iklim pasar keuangan global, tercermin dari parameter imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang tiba-tiba anjlok dari 1,7%dalam sekejap karena adanya pelarian arus modal dari AS.