BI injeksi perbankan sebesar Rp23,81 triliun hingga 16 Februari

Kebijakan tersebut sejalan dengan kebijakan fiskal pemerintah, untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Ilustrasi. Pixabay

Bank Indonesia (BI) kembali melanjutkan kebijakan quantitative easing di 2021, dengan menambahkan likuiditas ke perbankan. Di tahun ini hingga 16 Februari 2021 BI telah menginjeksi likuiditas ke perbankan sebesar Rp23,81 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan tersebut sejalan dengan kebijakan fiskal pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional, dan menjaga kondisi likuiditas di perbankan dan pasar keuangan tetap longgar. 

"Bank Indonesia telah menambah likuiditas (quantitative easing) di perbankan sebesar Rp23,81 triliun per 16 Februari 2021," katanya dalam keterangan pers virtual, Kamis (18/2).

Adapun, sejak 2020, BI telah menambah likuiditas di perbankan sebesar Rp726,57 triliun atau setara dengan 4,86% dari PDB.

Selain itu, sinergi ekspansi moneter Bank Indonesia dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah terus diperkuat dengan pembelian SBN oleh BI di pasar perdana pada 2021.