Tinggalkan dolar AS, BI jajaki kerja sama LCS dengan Filipina dan Singapura

Jika terealisasi, transaksi perdagangan antara Indonesia dengan Filipina dan Singapura tidak lagi menggunakan dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo. Foto Antara/dokumentasi

Bank Indonesia (BI) tengah melakukan pembahasan kerja sama penyelesaian transaksi bilateral penggunaan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) dengan Filipina dan Singapura.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, transaksi internasional dengan sejumlah negara mitra dagang, nantinya tidak perlu perlu lagi menggunakan dolar AS. Jika terealisasi, transaksi perdagangan antara Indonesia dengan Filipina dan Singapura tidak lagi menggunakan dolar AS, melainkan rupiah, peso Filipina, dan dolar Singapura.

“Kita sudah bekerja sama dengan Jepang, China, Thailand, Malaysia, dan sekarang dalam proses dengan Filipina, Singapura, dan lainnya,” ujar Perry Warjiyo dalam acara The 7th Indonesian Finance Association (IFA) International Conference secara virtual, Rabu (6/10).

Perry mengatakan, penggunaan mata uang lokal antara Indonesia dengan sejumlah negara mitra dagang di Asia perlu dilakukan untuk menciptakan stabilitas dan efisiensi dalam ekonomi dan bisnis.

“Karena tidak perlu lagi mengkonversi ke dolar AS dan kemudian ke mata uang lokal," ucap Perry.