BI tegaskan jaga nilai tukar sesuai fundamental

Akselerasi pasar keuangan menjadi salah satu prioritas kebijakan BI dan akan terus melanjutkan kebijakan tersebut.

Ilustrasi/shutterstock

Bank Indonesia akan selalu menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Selain itu, BI juga akan memperkuat kerja sama dengan beberapa pihak untuk memajukan perekonomian nasional.

Gubernur BI terpilih Perry Warjiyo menjelaskan akselerasi pasar keuangan menjadi salah satu prioritas kebijakan BI dan akan terus melanjutkan kebijakan tersebut. “Selama ini sudah banyak yang kami lakukan, volume pasar valas sekarang rata-rata mencapai US$ 6 miliar per hari. Juga instrumen dari lindung nilai 40% dan itu mendukung stabilitas nilai tukar,” jelas Perry, Senin (3/4) di Gedung DPR.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI terpilih Dody Budi Waluyo optimistis, instrumen pasar keuangan yang lebih banyak dan bervariasi dapat memberikan alternatif untuk menjaga stabilitas rupiah.

Nilai tukar ditentukan pasar dengan supply dan demand. Tetapi tentunya semua pihak menginginkan volatilitas bergerak di luar batas kewajaran. Oleh karena itu, BI bukan hanya fokus pada kepada level atau nominalnya. Tetapi juga kepada stabilitas volatilitas nilai tukar yang terus dijaga.

Di kesempatan yang sama, Gubernur BI Agus Marto juga menyampaikan, sampai dengan 29 Maret 2018, nilai tukar rupiah terdepresiasi 1,5%. Tetapi jika dibandingkan dengan negara lain, seperti Filipina, India, dan Turki, masih terbilang wajar. Kondisi pasar juga sudah sesuai dengan perkiraan BI.