Biaya pendidikan tinggi dalam pusaran pinjol

Kebijakan pembayaran uang sekolah melalui skema pinjol menuai kontra. Apa risikonya?

Ilustrasi biaya pendidikan. Foto Freepik.

Senin (30/1), ratusan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar demonstrasi untuk menuntut pencabutan kebijakan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) melalui skema pinjaman online (pinjol). Sayangnya, setelah beberapa perwakilan Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB diundang berdialog dengan beberapa petinggi rektorat, tak ada hasil dari polemik ini.

Ketua KM ITB Muhammad Yogi Syahputra bilang, setelah memasuki ruang diskusi, perwakilan mahasiswa hanya sempat menyampaikan tuntutan dan mereka kepada pihak rektorat dan membacakan rilis pers saja, tanpa sempat bernegosiasi.

Alasan para petinggi rektorat yang hadir dalam dialog tidak membuka ruang negosiasi ialah karena mereka harus segera menghadiri rapat lainnya. Tidak hanya itu, rektorat pun sudah memiliki solusi terkait masalah ini.

“Solusinya pun tak pernah dibahas,” imbuh dia, saat dikonfirmasi Alinea.id, Senin (29/1).

Sementara itu, menurut mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan itu, tuntutan yang dilayangkan oleh mahasiswa-mahasiswa ITB tidak hanya semata-mata untuk memperjuangkan nasib 206 teman mereka yang terancam tidak bisa kuliah karena menunggak pembayaran UKT. Melainkan juga untuk memperjuangkan penghapusan komersialisasi pendidikan.