Bidik untung Rp71 miliar di 2021, MBTO beberkan strateginya

Perseroan memproyeksikan mampu meraup profit sebelum pajak sebesar Rp71 miliar dengan operating profit Rp87 miliar di sepanjang tahun 2021.

Direktur Utama Martina Berto Bryan Tilaar. Foto tangkapan layar YouTubt Martha Tilaar Group.

PT Martina Berto Tbk. (MBTO) optimististis bisa mengantongi pertumbuhan penjualan bersih yang positif di 2021 ini.

Perseroan memproyeksikan mampu meraup profit sebelum pajak sebesar Rp71 miliar dengan operating profit Rp87 miliar di sepanjang tahun 2021.

Direktur Utama Martina Berto Bryan Tilaar menjelaskan, perseroan telah menyiapkan beberapa strategi yang akan dilakukan di semester II-2021. Yakni, akan berusaha adaptif dengan menangkap peluang usaha

"Di kondisi saat ini, memang susah untuk berharap dari tata rias karena semua kita bermasker. Tapi semua peluang itu ada di skin care, hair care, dan herbal," kata Bryan dalam konferensi pers, Kamis (26/8).

Produsen kosmetik dengan jenama Sariayu ini juga akan fokus pada penjualan produk di saluran digital dan melakukan kerja sama dengan key opinion leader (KOL), seiring dengan pertumbuhan belanja online.

Strategi selanjutnya, MBTO akan melakukan peremajaan desain kemasan dan meninjau profitabilitas kanal pemasaran. MBTO akan menutup outlet yang tidak menguntungkan, terutama di beberapa department store seiring dengan kondisi pandemi yang masih berjalan dan berkurangnya jumlah pengunjung.

Untuk mencapai strategi ini, Bryan melanjutkan, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp14 miliar. Capex tersebut diperuntukkan bagi keperluan mesin, informasi dan teknologi (IT), peralatan pabrik, dan keperluan laboratorium.

"Bisnis utama kami, produksi sangat penting, laboratorium juga sangat penting. Jadi kurang lebih capex ada di sekitar itu, manufacturing, lalu laboratorium, dan mesin. Semester I-2021, capex kami masih cukup jauh ke Rp14 miliar, nanti di semester II-2021 kami genjot," ucap dia.