Bjb syariah siapkan strategi menjadi bank digital

Di tahun ini, bjb syariah telah melakukan base building. Di mana, telah membangun pondasi untuk mendukung proses digitalisasi.

Logo bank bjb syariah. Foto istimewa

Direktur Utama PT Bank Jabar Banten (bjb) syariah Indra Falatehan mengatakan, di era digital perbankan (bank) itu masih dibutuhkan, tetapi sebenarnya tidak lagi secara fisik.

“Transformasi di perbankan itu adalah satu hal yang sudah pasti. Namun, waktu transformasi itu semakin pendek. Yang awalnya 500 tahun, berubah menjadi 20 tahun, terus berubah lagi menjadi 10 tahun. Jadi ada banyak hal yang perlu kita lihat lagi, karena perubahan teknologi. Hal itu menyebabkan transformasi semakin cepat dan terus berjalan,” sambung Indra, dalam diskusi online, Jumat (11/5).

Menurutnya, ada beberapa kondisi transformasi digital yang menjadi enablers, sehingga membuat industri perbankan harus siap berubah dan bertransformasi untuk menghadapi tantangan, dan memenangkan peluang di era revolusi industri 4.0 saat ini.

“Pertama karena adanya perubahan pola konsumsi di masyarakat. Di mana masyarakat ingin mudah, cepat, dan aman. Tentunya itu yang menyebabkan perbankan harus melakukan transformasi secara digital. Kemudian, yang kedua adalah menjamurnya finansial teknologi (fintech), baik untuk pembayaran maupun pendanaan. Ketiga, tentu faktor keamanan yang diselenggarakan oleh platform digital banking. Selanjutnya, yang keempat yaitu terkait masalah peraturan dan regulasi yang berlaku. Dan yang kelima adalah mengembangkan profil dan karakteristik nasabah. Artinya, meluaskan pasar perihal layanan yang diberikan agar bisa dijangkau oleh berbagai kalangan,” tuturnya.

Untuk itulah, bjb syariah akan melakukan berbagai strategi digital. Di tahun ini, bjb syariah telah melakukan base building. Di mana dalam hal ini, telah membangun pondasi untuk mendukung proses digitalisasi bjb syariah.