BJBR ungkapkan manfaat BPD melakukan IPO

BJBR merupakan Bank Pembangunan Daerah pertama yang menjadi perusahaan publik

Pengunjung mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (12/10)./AntaraFoto

PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) mencatatkan pertumbuhan nilai saham yang cukup signifikan sampai hari ini. Mengutip data RTI, saham BJBR berada pada level Rp1.780 naik 196,67% sejak pertama melantai di bursa dengan harga Rp600.

BJBR merupakan Bank Pembangunan Daerah pertama yang menjadi perusahaan publik. BJBR melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 8 Juli 2010 dengan harga Rp600 per saham dan porsi kepemilkan masyarakat sebesar 25%.

“Pertama saat IPO dulu harga Rp600 per saham. Kami sempat mencapai harga tertinggi pada 28 Desember 2016 yaitu di level Rp3.400 per saham. Sekarang di tengah volatile, ini per 24 Oktober 2018, harga saham Rp 1.800. Artinya naik 3 kali lipat dari harga awal pada saat IPO,” ungkap Corporate Secretary Bank BJB Asadi Budiman di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (26/10).

Ada sejumlah keuntungan yang didapat BJBR setelah menjadi perusahaan publik. Pertama, aksi perseron tersebut dinilai meningkatkan brand image.

Kedua, valuasi perusahaan dapat terukur dengan baik. Sebab nilai saham perusahaan tercatat di bursa sehingga setiap saat valuasi perusahaan dapat diukur dengan angka-angka yang transparan dan secara objektif.