BNI Syariah catatkan pertumbuhan aset 19,46% di triwulan II-2020

Pertumbuhan aset ini mengokohkan posisi BNI Syariah sebagai bank syariah BUKU III dengan peringkat aset kedua terbesar di Indonesia.

Petugas Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Meulaboh memperlihatkan uang pecahan baru di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Selasa (5/5/2020). Foto Antara/Syifa Yulinnas/foc.

BNI Syariah mencatatkan total aset Rp50,76 triliun sampai triwulan II-2020, atau naik sebesar 19,46% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama 2019, yaitu Rp42,49 triliun. Pertumbuhan aset ini mengokohkan posisi BNI Syariah sebagai bank syariah BUKU III dengan peringkat aset kedua terbesar di Indonesia.

Kenaikan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah. Tercermin dari realisasi Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah sampai triwulan II-2020 sebesar Rp43,64 triliun atau naik 20,15% secara yoy dibandingkan periode sama 2019 sebesar Rp36,32 triliun.

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, pertumbuhan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) dalam bentuk tabungan dan giro. Rasio CASA BNI Syariah pada triwulan II-2020 sebesar 67,83% atau mengalami kenaikan dibandingkan periode sama pada 2019 sebesar 63,48%.

Pertumbuhan dana murah BNI Syariah didukung oleh transaksi mobile banking BNI Syariah pada semester I-2020 sebanyak 21,36 juta transaksi atau naik sebesar 127% secara yoy dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebanyak 9,4 juta transaksi.

BNI Syariah juga telah memperoleh tambahan modal dalam bentuk penyertaan modal secara nontunai (inbreng) berupa aset kantor di Pejompongan sebesar Rp255,6 miliar dan aset Aceh dari BNI sebesar Rp164,2 miliar yang turut mendorong kenaikan aset dan memperluas jaringan kantor BNI Syariah.