PermataBank cetak laba bersih 639 miliar kuartal II-2021

Penyaluran kredit perseroan naik 16,6% secara tahunan di kuartal II-2021.

Ilustrasi. Dokumentasi PermataBank.

PT Bank Permata Tbk. (BNLI) menyampaikan, terus menjaga kualitas aset pada level yang aman, serta memelihara posisi likuiditas dan permodalan untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Direktur Utama PermataBank Chalit Tayjasanant mengatakan, meskipun keadaan perekonomian Indonesia belum kembali seperti prapandemi, tetapi, kinerja PermataBank membuktikan dengan strategi bisnis yang dijalankan dan dukungan para nasabah, mampu mencetak hasil yang memuaskan di tengah  2021. 

"Perluasan skala bisnis dan pertumbuhan kredit sehat, baik secara organik maupun inorganik, tetap menjadi fokus utama dalam meningkatkan kinerja PermataBank saat ini. Kami berharap dapat terus mendukung ekosistem perbankan Indonesia menuju ke arah yang lebih kuat,” ujar Tayjasanant dalam keterangan resminya, Rabu (4/8).

Aset PermataBank tercatat tumbuh sebesar 34,8% YoY, menjadi sebesar Rp212,9 triliun, sehingga mencatatkan PermataBank sebagai salah satu 10 bank komersial terbesar di Indonesia berdasarkan total aset. 

Penyaluran kredit bank berkode saham BNLI ini juga tercatat tumbuh 16,6% YoY, menjadi sebesar Rp120,8 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit pada segmen wholesale banking sebesar 39,8% YoY. Pertumbuhan di segmen ini dikontribusikan dari penyelesaian integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia di Desember 2020. Pertumbuhan kredit Bank juga didukung oleh pertumbuhan KPR yang cukup signifikan yaitu sebesar 21,7% YoY di segmen ritel.