BRI revisi target pertumbuhan kredit dan laba bersih

Turunnya target laba bersih juga bakal mengakibatkan dividen yang diberikan BRI ke pemerintah menjadi berkurang.

Seorang perempuan berjalan melewati Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jakarta, 4 Desember 2009. Foto REUTERS/Crack Palinggi.

Pandemi Covid-19 menyeret laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) hingga turun 36,88% pada semester I-2020 menjadi Rp10,20 triliun.

Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan dalam situasi seperti ini, BRI dipastikan akan melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB) mereka. Perusahaan telah merevisi target penyaluran kredit pada tahun 2020, dari semula double digit, menjadi hanya 4%-5% saja.

"Sudah kami revisi turun untuk penyaluran kredit, dari semula double digit, menjadi 4%-5% saja. Karena penyaluran kredit turun, sudah pasti target laba bersih tahun ini juga kami revisi," kata Sunarso, Rabu (19/8).

Namun, Sunarso enggan menyebut jumlah laba bersih yang dipatok BRI dalam revisi RBB tersebut. Turunnya laba bersih juga bakal mengakibatkan susutnya dividen yang diberikan BRI ke pemerintah pada tahun depan. Tahun lalu, BRI mampu membukukan laba Rp34 triliun dengan memberikan dividen sejumlah Rp11,8 triliun ke pemerintah.

"Kalau sekarang laba bersih kami sepanjang satu semester sebesar Rp10,2 triliun, nanti kira-kira dua semester apakah Rp20 triliun? Ya enggak. Karena kami melihat ke depan risiko ketidakpastian masih tinggi," hitungnya