CAR bank di Indonesia diklaim paling kuat di ASEAN

Car bank di Indonesia mencapai 22% lebih tinggi dibandingkan bank yang ada di ASEAN.

Petugas Bank BNI Syariah di Aceh memperlihatkan uang pecahan baru. Antara Foto/Syifa Yulinnmas

Dalam kondisi melemahnya ekonomi tanah air, likuiditas perbankan dikhawatirkan terganggu. Sebab arus uang yang masuk ke bank terhambat dengan sulitnya nasabah membayar cicilan mereka. 

Bank pun dikhawatirkan mengalami tekanan likuiditas akibat terganggunya sektor riil. Apalagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis kebijakan restrukturisasi kredit bagi debitur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mendukung dunia usaha, dampaknya pada cash flow yang masuk ke Bank.

Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara pun memastikan likuditas perbankan di Indonesia masih cukup berlimpah. Bahkan masih lebih baik dibandingkan negara lainnya di kawasan ASEAN.

"Kondisi likuiditas ample (cukup) sebenarnya karena Bank Indonesia (BI) juga terus setor likuiditas ke sistem keuangan," katanya dalam video conference, Selasa (19/5).

Ketahanan likuiditas perbankan di Indonesia lanjutnya, terlihat dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan yang berada di level 22% hingga 23%, lebih tinggi dibanding negara lain.