Cela di balik murah dan mudahnya virtual hotel operator

Kehadiran virtual hotel operator menjadi "ancaman" bagi hotel konvensional di Indonesia.

Persaingan industri perhotelan semakin semarak dengan kehadiran VHO di Indonesia beberapa tahun belakangan. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Sebuah rumah toko berlantai tiga dengan cat dominan berwarna biru di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, menyediakan penginapan murah meriah untuk sekadar melepas lelah. Di atas pintu masuk ruko itu, tertulis RedDoorz.

Harga untuk satu malam menginap, terjangkau. Hanya Rp200.000. Ada 22 kamar di sini.

“Konsumen yang datang tak menentu. Kalau weekend biasanya penuh,” kata Dea, resepsionis di hotel yang baru beroperasi awal November 2019, saat ditemui Alinea.id, Sabtu (30/11).

Dea mengatakan, tamu hanya perlu menitipkan kartu tanda penduduk (KTP) ke resepsionis bila ingin bermalam.

Dinding kamar tak semuanya berbahan beton. Sekat antarkamar terbuat dari triplek tebal. Meski terbilang baru beroperasi, tetapi di salah satu bagian dinding di lantai dua sudah ada yang retak, sehingga menyebabkan bocor ketika hujan.