Chandra Asri resmikan pabrik baru senilai Rp5,7 T

Presiden Jokowi meresmikan pabrik baru PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) senilai US$380 juta di Cilegon, Banten.

Produsen petrokimia nasional PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) meresmikan pabrik baru senilai US$380 juta atau sekitar Rp5,7 triliun yang memproduksi polyethylene (PE) di Cilegon. / Antara Foto

Produsen petrokimia nasional PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) meresmikan pabrik baru senilai US$380 juta atau sekitar Rp5,7 triliun yang memproduksi polyethylene (PE) di Cilegon. Peresmian pabrik ini dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan disaksikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

“PT Chandra Asri adalah pionir petrokimia di tanah air. Kita harapkan investasi dibidang ini harus kita dukung, sehingga impor bisa dihentikan,” kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan pabrik tersebut di Cilegon, Banten, Jumat (6/12).

Dengan beroperasinya pabrik tersebut, maka kapasitas produksi PE bertambah 400.000 ton per tahun, menjadikan total kapasitas produksi sebesar 736 ton per tahun.

Presiden memaparkan, neraca perdagangan ekspor dan impor untuk seluruh bahan kimia mengalami defisit sebesar Rp193 triliun, di mana nilai ekspornya mencapai Rp124 triliun, sedangkan impor Rp317 triliun.

Sementara, kebutuhan PE di dalam negeri mencapai 2,3 juta ton per tahun dan produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 280 ribu ton PE per tahun. Sehingga, 1,52 juta ton sisanya masih harus diimpor.