Core: Sudah 23 tahun, Indonesia masih di kelompok pendapatan menengah

Jika tidak diprioritaskan maka Indonesia akan sama seperti negara lain yang terjebak di negara pendapatan menengah selama 50 tahun.

Alat berat difungsikan untuk pembangunan gedung bertingkat di Jakarta Pusat, Selasa (12/3)./AntaraFoto

Center of Reform on Economics (Core) Indonesia menilai revitalisasi industri manufaktur sebagai kunci utama pendorong pertumbuhan ekonomi RI agar tidak terjebak dalam middle income trap.

"Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tertahan pada pertumbuhan 5% saja, maka Indonesia akan masuk ke dalam jebakan kelas menengah atau middle income trap, untuk menghindarinya Indonesia harus mendorong pertumbuhan ekonomi minimal 7% per tahun, yaitu dengan sektor industri manufaktur yang kuat," ujar Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal di Hong Kong Cafe, Jakarta Pusat, Selasa (9/4).

Jika tidak diprioritaskan maka Indonesia akan sama seperti negara lain yang terjebak di negara pendapatan menengah selama 50 tahun.

"Kita (Indonesia) sudah selama 23 tahun ini berada di kelompok pendapatan menengah-bawah, jadi sektor ini harus diprioritaskan mengingat kita masih menikmati bonus demografi," katanya.

Di sisi lain Faisal menerangkan, faktor utama stagnasi pertumbuhan ekonomi RI selama ini, karena terjadinya ketimpangan ekonomi antar wilayah di Indonesia.