Defisit perdagangan sepanjang 2018 capai US$ 4,08 miliar

Nilai ekspor Indonesia Agustus 2018 mencapai US$15,82 miliar atau menurun 2,90% dibanding ekspor Juli 2018.

Proses bongkar muat peti kemas berlangsung di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/9)./AntaraFoto

Sepanjang tahun ini, perdagangan internasional Indonesia sudah mengalami defisit sebesar US$ 4,08 miliar. Hingga Agustus, defisit perdagangan terjadi di Januari US$756 juta, Februari US$52,9 juta, April US$1,62 miliar, Mei US$ 1,45 miliar, Juli US$ 2,0 miliar, dan Agustus US$ 1,02 miliar.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, nilai ekspor Indonesia Agustus 2018 mencapai US$15,82 miliar atau menurun 2,90% dibanding ekspor Juli 2018. Ekspor nonmigas Agustus 2018 mencapai US$14,43 miliar, turun 2,86% dibanding Juli 2018.

"Penurunan terbesar ekspor nonmigas Agustus 2018 terhadap Juli 2018 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$380,7 juta (16,25%), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$61,3 juta (3,47%)," papar dia kepada wartawan, Senin (17/9).

Ekspor nonmigas Agustus 2018 terbesar adalah ke China yaitu, US$2,11 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,60 miliar dan Jepang US$1,48 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,95%. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,52 miliar.

Sementara, nilai impor Indonesia Agustus 2018 mencapai US$16,84 miliar atau turun 7,97% dibanding Juli 2018. Impor nonmigas Agustus 2018 mencapai US$13,79 miliar atau turun 11,79% dibanding Juli 2018.