Deindustrialisasi prematur di balik jorjoran hilirisasi

Hilirisasi yang menjadi kebanggaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai masih jauh panggang dari api.

Ilustrasi industri pengolahan. Foto Freepik.

Gejala deindustrialisasi prematur semakin tampak dihadapi Indonesia. Hilirisasi dan industrialisasi yang menjadi kebanggaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai masih jauh panggang dari api.

Gejala deindustrialisasi dini atau turunnya kontribusi industri pengolahan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mulai terlihat sejak tahun 2002. Namun, laju penurunan itu semakin cepat terjadi sejak tahun 2009.

Pada 2008, porsi industri pengolahan terhadap PDB nasional masih 27,8%. Pada 2010, kontribusinya mulai turun ke 22%. Saat pandemi Covid-19, semakin mengecil ke 19,8% dan semakin turun pada tahun berikutnya.

Padat modal tak padat karya

Sejatinya, sektor ini termasuk padat modal. Realisasi investasi industri pengolahan tercatat naik di sepanjang 2023, menjadi Rp596,3 triliun dari sebelumnya Rp497,7 triliun. Investasi sektor pengolahan ini berkontribusi hingga 42% dari total realisasi investasi 2023 yang sebesar Rp1.418 triliun.