Digelar vitual, TEI 2020 sasar pasar Amerika Latin hingga Eropa Timur

Peluang pasar baru untuk produk-produk Indonesia dimaksudkan agar ekspor terus mengalami peningkatan.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Pameran produk ekspor, Trade Expo Indonesia (TEI) 2020 digelar secara virtual di tengah pandemi Covid-19. Acara yang dilakukan pada10-16 November 2020 itu untuk menggenjot kinerja ekspor nasional.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan TEI 2020 menargetkan terciptanya diversifikasi pasar untuk produk Indonesia di luar pasar tradisional seperti China, Amerika Serikat, dan Jepang. Pasar yang disasar adalah non tradisional seperti Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika Timur, Asia Tenggara, dan Eropa Timur.

"Memang target 2020 ini meningkat dari tahun lalu dan mencakup diversifikasi pasar di luar pasar tradisional. Sehingga pelaksanaan TEI 2020 menjadi pintu untuk meningkatkan ke pasar internasional," kata Agus dalam video conference, Senin (21/9).

Dia menjelaskan, peluang pasar baru untuk produk-produk Indonesia itu dimaksudkan agar ekspor terus mengalami peningkatan. Dengan demikian, neraca perdagangan yang mulai mengalami surplus dalam tiga bulan terakhir dapat digenjot.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2020 mengalami surplus US$2,33 miliar dengan nilai ekspor US$13,16 miliar dan impor US$10,74 miliar.