Dihantam pandemi, Krakatau Steel masih kantongi untung Rp66,5 miliar

Penjualan bersih KRAS tergerus pandemi Covid-19 hingga turun sebesar 22,3%. Meski begitu, perusahaan masih untung.

Seorang pria berjalan di sebelah gulungan baja di pabrik PT Krakatau Steel Tbk. di Cilegon, Banten, 21 Februari 2013. Foto REUTERS/Beawiharta.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mengantongi laba bersih pada semester I-2020 sebesar US$4,51 juta atau setara dengan Rp66,5 miliar (kurs Rp14.570/US$). KRAS melanjutkan tren pada kuartal I-2020 sebelumnya yang membukukan keuntungan sebesar US$ 74,14 juta setelah sewindu terakhir merugi.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan laba bersih perusahaan ditopang oleh peningkatan kontribusi anak perusahaan semester I-2020 yang meningkat 438,9% yaitu senilai US$26,27 juta, dari sebelumnya minus US$7,75 juta secara tahunan (year on year/yoy).

Selain itu, laba bersih yang diperoleh perseroan sampai semester I-2020 juga disebabkan oleh menurunnya biaya operasional sebesar 27,5% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan biaya operasional tersebut mencakup penurunan biaya energi sebesar 15,7%, penurunan biaya consumable sebesar 16,4%, penurunan biaya spare part sebesar 64,6%, penurunan biaya outsourcing non tenaga kerja sebesar 33,2%, dan penurunan biaya outsourcing tenaga kerja sebesar 78,6%.

“Krakatau Steel selain sukses dalam melakukan restrukturisasi utang, juga telah mampu menurunkan biaya secara signifikan, dan penurunan biaya ini terus konsisten dilakukan sepanjang 2020," tutur Silmy, dalam keterangan resminya, Rabu (29/7).