Dorong perekonomian, mudik jadi momentum krusial

Mudik diperbolehkan, pertumbuhan sektor ritel akan naik di atas 20%.

Sejumlah calon penumpang bersiap naik bus di area Terminal Jatijajar, Kota Depok, Jabar, Kamis (23/4/2020). Foto Antara/Asprilla Dwi Adha

Pemerintah telah mengambil kebijakan pelonggaran dengan mengizinkan masyarakat untuk mudik tahun ini. Di sektor ekonomi, pelonggaran mudik ini menjadi momentum yang krusial.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, untuk mengukur dampak dari mudik salah satunya bisa dilihat dari uang beredar. Diperkirakan uang beredar akan mencapai di atas Rp250 triliun pada saat momentum mudik tahun ini.

"Karena kan sudah terjadi pelonggaran mobilitas juga. Kemudian biasanya pertumbuhan sektor ritel naik di atas 20% omsetnya dibandingkan bulan-bulan normal," ucapnya kepada Alinea.id, Jumat (25/3).

Meski demikian, menurutnya, ada beberapa tantangan yang dihadapi di momentum mudik kali ini. Salah satu yang paling terasa adalah melonjaknya harga kebutuhan pokok. Sehingga, tidak semua orang melakukan mudik karena masih terpikir pada pemenuhan kebutuhan pokok.

"Jadi momentumnya sangat krusial memang mudik lebaran ini. Meskipun ada beberapa tantangan," ujarnya.