Kemenperin: Ekspor industri logam dasar di kuartal I-2021 sebesar US$5,87 miliar

Permintaan terhadap produk baja di pasar ekspor mengalami peningkatan hingga kuartal pertama tahun ini.

Industri logam dasar masih memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor. Foto ilustrasi kemenperin.go.id

Industri baja memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional, mulai dari peningkatan pada investasi, penyerapan tenaga kerja, hingga sumbangsih nilai ekspornya. Pada triwulan I -2021, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebagai kelompok penyumbang terbesar pada penanaman modal di sektor manufaktur dengan mencapai nilai Rp27,9 triliun (berkontribusi 12,7%).

Berikutnya, pada Januari-Maret 2021, nilai ekspor industri logam dasar tercatat sebesar US$5,87 miliar atau naik 7% dibanding capaian di periode yang sama tahun lalu mencapai US$5,48 miliar.

“Artinya, industri baja terus memberikan kontribusi besarnya bagi penerimaan devisa, terutama dalam proses hilirisasi atau peningkatan nilai tambah bahan baku di dalam negeri,” jelas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/7).

Meskipun di tengah hantaman dampak pandemi Covid-19, permintaan terhadap produk baja di pasar ekspor mengalami peningkatan hingga kuartal pertama tahun ini, seiring dengan berjalannya kegiatan kontruksi.

“Kami juga terus mendorong peningkatan penggunaan produk baja di dalam negeri, karena pembangunan konstruksi di tanah air yang masih terus berjalan,” imbuhnya.