Ekspor nikel disetop, China dan Korsel akan bangun pabrik di RI

Pemerintah menerbitkan larangan ekspor nikel yang berlaku pada Januari 2020.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan China dan Korea Selatan (Korsel) berminat membangun pabrik di Indonesia karena ada larangan ekspor nikel yang mulai diberlakukan Januari 2020. / Antara Foto

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan China dan Korea Selatan (Korsel) berminat membangun pabrik di Indonesia karena ada larangan ekspor nikel yang mulai berlaku Januari 2020. Luhut menilai hal ini berdampak positif karena akan meningkatkan hilirisasi di dalam negeri.

Luhut mengungkapkan, pada pertemuan dengan LG Chemical di Seoul, Korsel, beberapa hari lalu, mereka mengatakan sedang mempertimbangkan pengembangan fasilitas produksi baterai lithium di Indonesia.

"Ini setelah mendengar rencana Indonesia untuk menerapkan pelarangan ekspor bijih nikel efektif Januari 2020 dan juga setelah harga nikel di pasar global yang terus naik," kata Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (23/9).

Kendati demikian, LG Chemical belum menentukan mitra dengan perusahaan. Perusahaan asal Korea Selatan itu kemungkinan bisa menggandeng China atau Volkswagen, perusahaan pembuat mobil Jerman yang sekarang sedang mengembangkan produk mobil listriknya.

Menurut Luhut, rencana tersebut akan mendukung pemerintah mengembangkan kendaraan listrik. Terlebih, bahan baku baterai mobil listrik adalah nikel dengan kadar di bawah 1,4% yang saat ini masih diekspor.