Erick Thohir ungkap mobil listrik lebih hemat bahan bakar

Mobil listrik yang dicek oleh Erick Thohir, telah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meninjau stasiun pengisian mobil listrik (charging station) di Bali, Sabtu (2/1/2021). Dokumentasi: Humas Kementerian BUMN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station). Sambil menguji coba mengendarai mobil listrik, Erick menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain utama industri mobil listrik.

Mobil listrik yang dicek oleh Erick Thohir, telah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali. Erick membandingkan, dengan mobil BBM, pengemudi mobil perlu merogoh kocek Rp1,1 juta untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM). Namun, dengan mobil listrik, ongkos pengisian bahan bakar bisa lebih hemat.

"Hari ini saya mencoba mengendarai mobil listrik dan mengecek kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali. Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM ongkosnya adalah Rp1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp200 ribu. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini,” kata Erick dalam keterangan resminya, Sabtu (2/1).

Erick melanjutkan, seluruh masyarakat harus menjaga ketahanan energi nasional. Saat ini Indonesia mengimpor 1,5 juta barel BBM per hari atau setara Rp200 triliun per tahun. Dengan adanya mobil listrik, bisa menjadi solusi untuk mengurangi berpindahnya devisa ke luar negeri.

Mobil listrik juga memiliki banyak manfaat. Selain bermanfaat bagi ekonomi, mobil listrik juga bermanfaat bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah, untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.