Faisal Basri: Kucuran PMN Hutama Karya salah sasaran

Saat ini pembangunan jalan tol lebih banyak menggunakan mesin seperti excavator dan alat berat lainnya.

Ilustrasi Tol Trans Sumatera. Foto Antara.

Perusahaan konstruksi PT Hutama Karya (Persero) menjadi salah satu perusahaan yang mendapatkan tambahan dana penyertaan modal negara (PMN). Rencananya, pemerintah akan mengucurkan dana Rp7, 5 triliun untuk penyelesaian proyek Tol Trans Sumatera.

Ekonom Faisal Basri menyebut PMN itu salah sasaran. Alasan pemberian PMN bagi Hutama Karya dinilai terlalu dipaksakan. 

Faisal membeberkan, di dalam rapat bersama dengan Komisi XI DPR, pemerintah menyebutkan alasan pemberian PMN karena proyek jalan tol Hutama Karya menyerap banyak tenaga kerja. Padahal, menurutnya, pembangunan jalan tol saat ini lebih banyak menggunakan mesin, seperti excavator dan alat berat lainnya. Tidak tepat jika dikatakan proyek padat karya.

"Masya Allah ini sudah keterlaluan, jalan tol sekarang sedikit tenaga kerjanya, semua adalah alat-alat berat. Ini alasan yang dipaksakan sekali," kata Faisal dalam video conference, Rabu (10/6).

Faisal menuturkan, saat ini satu-satunya pembangunan jalan yang banyak melibatkan tenaga kerja adalah pembangunan jalan desa untuk akses ke sawah warga dan perkampungan.