Faisal Basri: Pemahaman Menko Airlangga soal resesi nol besar
Pemerintah sebaiknya mengubah fokus dari menghindari resesi pada kuartal III-2020, menjadi membenahi virus hingga September 2020
Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menyebutkan, pemahaman Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengenai resesi nol besar.
Penilaian Faisal tersebut lantaran Airlangga menyebut apabila pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 minus namun angkanya lebih kecil dari kontraksi di kuartal sebelumnya, maka negara itu tidak mengalami resesi.
"Kata Menko Airlangga kalau triwulan III-2020 minus 5 itu tidak resesi karena minusnya turun. Ngeri enggak pak? Komandan ekonominya tidak mengerti resesi itu apa," kata Faisal dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (31/8).
Airlangga Hartarto menjelaskan, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia minus di kuartal III 2020 dengan angka minus lebih kecil dari kontraksi kuartal sebelumnya, maka tidak akan ada resesi.
"Indonesia di kuartal II-2020 pertumbuhan ekonominya -5,3 persen. Secara teori masuk ke arena resesi kalau pertumbuhan ekonomi 2 kuartal berturut-turut semakin turun. Tapi kalau ada perbaikan dari -5,3 persen ke angka lebih rendah, itu technically bukan resesi,” kata Airlangga di Jakarta, Minggu (30/8) kemarin.