Faisal Basri: Rp502,4 Triliun bukan untuk subsidi BBM saja

Subsidi BBM tahun ini hanya sebesar Rp14,6 triliun.

Ekonom Senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri.

Ekonom Senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, blak-blakan membantah kalau dana sebesar Rp502,4 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hanya digunakan untuk keperluan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Judulnya subsidi BBM, jumlahnya Rp502,4 triliun. Ternyata, ini bukanlah subsidi BBM, melainkan subsidi energi secara keseluruhan," kata Faisal dalam diskusi daring  berjudul Haruskah Pemerintah Menaikkan Harga BBM Bersubsidi? pada Rabu (31/8).

Dalam pemaparannya, Faisal menyebut, subsidi BBM tahun ini hanya sebesar Rp14,6 triliun dan subsidi listrik Rp59,6 triliun. Sementara itu, Liquefied Petrolium Gas (LPG) mengalami lonjakan subsidi sebesar Rp134,8 triliun. 

Pun demikian, jumlah tersebut belum termasuk dalam dana kompensasi dari APBN. Menurut Faisal, hal itu disebabkan oleh pemerintah yang menyulitkan perhitungan APBN dengan cara memindahkan sisa dana untuk keperluan belanja lain-lain, sehingga mengalami peningkatan sebesar 2.651,1%.

"Biasanya kalau lain-lain itu angkanya kecil. Masa lain-lain angkanya lebih besar dari subsidi nonenergi, lebih besar dari hibah, dan lebih besar dari bantuan sosial. Itu ngerusak arsitektur APBN," tuturnya.