Fitra: Pemerintah gagap tangani Covid-19, utang membengkak 3 kali lipat APBN

Pemerintah dinilai tak serius lakukan efisiensi belanja negara.

Ilustrasi utang/Foto Pixabay.

Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Misbah Hasan menyebut, banyak sekali kebijakan anggaran berubah-ubah yang menunjukkan pemerintah pusat gagap dalam penanganan pandemi Covid-19. 

Ironisnya, jelas dia, kebijakan yang dikeluarkan tidak komprehensif sehingga berimbas pada kebijakan anggaran di level daerah. Bahkan, resesi ekonomi kuartal II dan II tidak dapat ditahan.

Menurut Misbah, efisiensi belanja negara tidak dilakukan serius sehingga menyebabkan pembengkakan utang yang luar biasa. Hal ini bisa dilihat dari catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bahwa total utang pemerintah per Oktober 2020 mencapai Rp.5.877,71 triliun. 

Padahal, sambung Misbah, kasus baru terkonfirmasi positif sudah tembuh 10.000 dan belum ada informasi lengkap terkait antisipasi ancaman varian baru Covid-19 dari Inggris.

“Artinya, (Rp5877,771 triliun) ini tiga kali lipat APBN kita saat ini. Jadi, kalau APBN kita saat ini semuanya dipakai untuk membayar hutang (belum terbayar lunas). Itu masih kurang dua tahun lagi (total dua tahun APBN),” ujar Misbah dalam konferensi pers virtual, Minggu (10/1).