Freeport cari pinjaman Rp40 triliun bangun smelter di Gresik

PT Freeport Indonesia membangun smelter terbesar di dunia dengan kebutuhan anggaran US$3 miliar.

Ilustrasi. Dokumentasi PT Freeport Indonesia.

PT Freeport Indonesia membutuhkan dana sebesar US$3 miliar atau Rp40,8 triliun (kurs Rp13.600 per dolar AS) untuk membangun smelter di Gresik, Jawa Timur. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan untuk menutupi kebutuhan tersebut perusahaan akan mencari pinjaman dari bank luar negeri dan dalam negeri.

Menurut Tony, sebanyak 15 bank sudah menyatakan dukungan atas proyek tersebut, dan Freeport akan menjaminkan aset perusahaan. Sementara itu, Freeport akan menggelontorkan sebesar US$600 juta pada 2020 untuk tahap awal pembangunan smelter terbesar di dunia ini.

"Tahun ini US$600 juta belanja dan tahun depan US$1 miliar. Jadi tahun ini dan tahun depan (belanja modal) akan besar," ujar Tony Wenas usai RDPU di DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2).

Tony mengungkapkan smelter tersebut ditargetkan mulai konstruksi pada Agustus 2020. Saat ini, kata dia, proyek masih dalam proses pemadatan tanah, mengingat lahan pembangunan smelter di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur merupakan bekas tambak atau memiliki kandungan air yang cukup tinggi.