Garuda Indonesia cetak laba Rp1,7 triliun di kuartal III-2019

Pendapatan dan laba bersih PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) tumbuh positif akibat kenaikan penerbangan berjadwal.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) membukukan laba bersih senilai US$122,42 juta atau setara dengan Rp1,7 triliun pada kuartal III-2019. / Antara Foto

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) membukukan laba bersih senilai US$122,42 juta atau setara dengan Rp1,7 triliun pada kuartal III-2019 (kurs Rp14.000). Laba bersih tersebut naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana Garuda mencatatkan kerugian sebesar US$114,08 juta.

Seiring dengan peningkatan laba bersih perseroan, maskapai penerbangan pelat merah ini juga mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 9,95%, menjadi US$3,54 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$3,21 miliar secara tahunan (year on year/yoy).

Direktur Utama Garuda Indonesia I GN Ashkara Danadiputra, dalam laporan keuangan diunggah keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/10), mengatakan kenaikan pendapatan usaha tersebut disumbang oleh kenaikan penerbangan berjadwal 8,90%.

"Pendapatan penerbangan berjadwal mengalami kenaikan 8,90% menjadi US$2,79 miliar, dari US$2,56 miliar yoy," kata pria yang akrab disapa Ari tersebut.

Apabila dirinci, pendapatan dari segmen penerbangan berjadwal tersebut meliputi pendapatan dari penumpang, kargo, kelebihan bagasi, serta surat dan dokumen.