Garuda Indonesia raup laba bersih Rp113 miliar pada 2019

Garuda Indonesia berbalik laba pada 2019 setelah menderita rugi pada 2018.

Ilustrasi. Dokumentasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA).

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) membukukan laba bersih senilai US$6,98 juta atau setara dengan Rp113 miliar sepanjang tahun 2019 (kurs Rp16.300 per dolar Amerika Serikat). Laba bersih tersebut naik dibandingkan dengan tahun 2018, di mana Garuda mencatatkan kerugian sebesar US$231 juta.

Laba bersih maskapai penerbangan pelat merah ini sejalan dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 5,59%, menjadi US$4,57 miliar, dibandingkan pada tahun 2018 sebesar US$4,33 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit di media massa, Senin (30/3), tercatat beban usaha perseroan mengalami penurunan 4,02% menjadi US$4,40 miliar pada tahun 2019, dari US$4,59 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Selain itu, Garuda Indonesia juga mampu menekan beban operasional penerbangan mereka sepanjang 2019 ini sebesar 6,87% menjadi US$2,5 miliar, dari US$2,7 miliar yoy.

Perseroan juga mencatatkan arus kas positif hingga akhir tahun 2019 sebesar US$297 miliar, naik 18,48% dari US$251 miliar pada tahun 2018. Tercatat, arus kas bersih yang dihasilkan dari operasi perseroan mengalami lonjakan yang cukup tajam dari US$28,3 juta pada 2018, menjadi US$513 juta pada 2019.