Geliat staycation pengusir penat

Meningkatnya tren staycation diharapkan mampu menggairahkan bisnis penginapan.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Selama masa pandemi ini, Fadia (25) tak jarang merasakan kejenuhan. Sebagai anak kos yang bekerja dari rumah/work from home (WFH), ia mesti bekerja sekaligus tinggal di petak ruangan yang sama setiap hari. Aktivitasnya yang melelahkan sebagai karyawan di ibu kota Jakarta juga kerap memicu kepenatan. Bahkan, seringkali Fadia tak punya jadwal tidur yang teratur.

Sebelum pandemi, situasi ini bisa dia hadapi dengan pergi berlibur ke luar kota atau hang out bersama teman-temannya. Namun, di masa sekarang, kecemasan akan penyebaran Covid-19 menjadi penghalang.

Hal itulah yang menjadi alasan ia memilih staycation sebagai alternatif berlibur selama pandemi agar lebih aman. Meski bukan hal baru baginya, tinggal sejenak di hotel terdekat ini jadi aktivitas yang sering ia lakukan.   

Dalam sebulan, dia bahkan pernah sampai dua kali menginap di hotel untuk staycation. Tidak tanggung-tanggung aktivitas itu bisa berlangsung hingga dua malam ketika hari kerja. 

"Nge-recharge gitu, jadi selama pandemi ini bahkan mengambil staycation untuk kerja pas weekday di hotel. Somehow, ini jauh bikin lebih produktif kerjaan," kata Fadia kepada Alinea.id, Senin (30/11).