Gerindra gaungkan gerakan cinta rupiah

Pemerintah tidak bisa sendirian dalam menyelesaikan persoalan. Perlu peran serta masyarakat

Sejumlah mahasiswa KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Banten melakukan aksi

Ketua Fraksi Gerindra MPR RI Fary Djemi Francis mengajak masyarakat Indonesia untuk menggaungkan kembali gerakan 'Aku Cinta Rupiah' sebagai cara untuk menurunkan harga US$ atas Rupiah.  

"Saat ini mata uang Rupiah tengah melemah dalam hitungan US$. Jumlahnya mencapai Rp14.820/US$ setelah dalam beberapa hari yang lalu sempat tembus mencapai Rp15.000/US$, nilai tukar tertinggi pascareformasi," katanya di Kupang, Minggu (9/9).

Dampak kenaikan harga US$ atas Rupiah itu dapat mengakibatkan harga-harga kebutuhan terancam naik, roda ekonomi terancam lesu, dan krisis ekonomi menghantui di depan mata. Oleh sebab itu, pemerintah harus segera mengeluarkan kebijakan dan terobosan dengan cepat untuk menyikapi persoalan ini. Jangan sampai terlambat, karena persoalan ekonomi sangat fundamental bagi hajat hidup rakyat dan kondusivitas kehidupan di masyarakat.

Di awal era reformasi lalu, Indonesia pernah mengalami hal serupa. Rupiah tak berdaya di hadapan mata uang Amerika. Gejolak ekonomi melanda. Pengangguran dan kemiskinan merajalela. Imbasnya, Indonesia kala itu harus mengalami pergantian tahta dengan diawali kekacauan sebelumnya.

"Beruntung krisis pada tahun 1998 saat itu cepat berlalu karena negara bergerak cepat. Rakyat juga bersikap dengan menukarkan simpanan US$ sambil menggalakkan gerakan 'Aku Cinta Rupiah' setelah anak dari Soeharto Turut Hardianti Rukmana menyerukan Gerakan `Aku Cinta Rupiah' sehingga nilai tukar Rupiah terhadap US$ yang tadinya Rp14.000 berhasil kembali ditekan menjadi Rp6.500," tambahnya.